Sabtu, 26 April 2008

“ Pameran, Produk, Promosi “ .... Sukses....?



Oleh : Tripleajo

Ketika kita mendengar kata "Pameran" tentu pikiran kita akan membayangkan sesuatu tempat dimana produk-produk baik berupa barang atau jasa yang ditampilkan untuk di lihat oleh khalayak tertentu atau masyarakat umum. Didalam pemasaran Pameran adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk barang/ jasa yang dapat dijual. Sudah tentu tujuan utamanya adalah agar orang mengenal lebih jauh tentang produk yang di hasilkan. Istilah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta mungkin tak ada rasa ingin memiliki.

Produk (barang atau jasa)yang di pamerkan sudah pasti merupakan barang atau jasa yang terbaik, hal ini merupakan suatu keharusan. Menampilkan suatu produk yang terbaik tentu diperlukan perlakuan yang khusus bahkan mungkin perlu disempurnakan dengan di poles.., jika pada manusia mungkin istilahnya di make Up. Untuk melakukan semua ini dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Keberhasilan atau kesuksesan suatu pameran tidak terlepas dari peran serta antara stake holder (Event organizer, Peserta pameran, Produk). Mustahil pameran akan sukses bila tidak adanya kerjasama antara stake holder. Bentuk kerja sama antara stakeholder ini tidak dapat dilakukan begitu saja dalam arti saling jalan sendiri-sendiri atau mungkin yang bekerja hanya EO saja sedangkan yang lainnya tidak berjalan. Paling tidak stakeholder harus tahu terlebih dahulu tujuan yang nyata dari pameran. Kemudian apa yang harus atau yang mungkin dapat dicapai dari pameran dan yang juga penting adalah siapa-siapa saja yang di harapkan untuk dijadikan target (pengunjungnya). Untuk membuat suatu kesepahaman ini sudah barang tentu memerlukan waktu yang cukup lama.

Event Organizer (EO) atau panitia penyelenggara yang diharapkan bekerja lebih dahulu sebelum stake holder yang lain. Mengapa hal ini terjadi karena EO inilah yang mempunyai gagasan atau ide untuk penyelengaraan ini tapi tidak menutup kemungkinan juga idenya dari pihak lain. Mengapa EO harus bekerja terlebih dahulu, karena sebelum melibatkan pihak yang lain dalam arti untuk menjaring peserta yang akan ikut serta, pihak EO harus melakukan publikasi yang ditujukan kepada pihak-pihak yang akan ikut pameran. Setelah mendapatkan peserta yang akan ikut partisipasi maka dibutuhkan koordinasi antara EO dan peserta harus dilakukan.Setelah itu pihak EO juga harus melakukan persiapan tempat penyelenggaran yang reperesentatif untuk event ini. Selanjutnya pihak EO juga diharapkan melakukan Publikasi-publikasi untuk mempromosikan event ini yang ditujukan kepada pihak-pihak yang akan diharapkan hadir (pengunjung pameran).

Pihak partisipan atau peserta yang telah bersedia ikut dengan sendiri akan menyiapkan produk-produk baik berupa barang atau jasa yang terbaik untuk di tampilkan. Mustahil jika para peserta akan menampilkan produknya asal-asalan. Jika hal ini dilakukan maka sama saja peserta ini melakukan "Bunuh Diri" secara tidak langsung membuat citra yang tidak baik bagi institusinya, dan tujuan promosi menjadi kontraproduktif. Dalam hal ini pihak peserta pasti melakukan kalkulasi-kalkulasi apakah mengikuti pameran ini dapat membangun image (promosi) yang baik atau malah sebaliknya.

Mungkin secara singkat untuk semua terjalin dengan baik antara stakeholder dan terjadi kesinergian ini di butuhkan waktu yang cukup lama mungkin butuh waktu dalam hitungan bulan.Sangat mustahil apabila kegiatan atau event pameran dapat dilakukan hanya membutuhkan waktu dalam hitungan hari atau minggu, jika hal ini dilakukan tujuan promosi yang diharapkan akan menjadi kontraproduktif.

Catatan kecil "Pameran Kursus dan Pelatihan di PCC"

Pontianak, April 2008